| Ibu... adalah wanita yang telah melahirkanku merawatku membesarkanku mendidikku hingga diriku telah dewasa Ibu... adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri tatkala perutku terasa lapar dan haus tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam Ibu... adalah wanita yang penuh perhatian bila aku sakit bila aku terjatuh bila aku menangis bila aku kesepian Ibu... telah kupandang wajahmu diwaktu tidur terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang terdapat sinar kelelahan karena aku Aku yang selalu merepotkanmu aku yang selalu menyita perhatianmu aku yang telah menghabiskan air susumu aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu Ibu... engkau menangis karena aku engkau sedih karena aku engkau menderita karena aku engkau kurus karena aku engkau korbankan segalanya untuk aku Ibu... jasamu tiada terbalas jasamu tiada terbeli jasamu tiada akhir jasamu tiada tara jasamu terlukis indah di dalam surga Ibu... hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu karena jasamu tiada terbalas Hanya tangisku sebagai saksi atas rasa cintaku padamu Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH juga kepada Ayah...!!! |
Puisi untuk Ibu Part 2
| Di malam yang dingin Dengan berselimut kesendirian Kuterbangun menatap langit langit kamarku Terlintas di benak sosok engkau Yang selalu menemaniku menjemput pagi Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan Karena saat ini ku jauh darimu Mekipun sebenarnya ku tak bisa Namun ku yakin semua itu akan berakhir Ibu……….. Aku rindu dengan senyummu Aku rindu dengan kasih sayangmu Aku rindu dengan belai lembutmu Aku rindu akan pelukmu Ku ingin kau tahu itu Ibu………. Kau selalu ada Di setiap hembusan nafasku Di setiap langkah kakiku Di setiap apa yang ku gapai Karena kau begitu berarti dalam hidupku |
Ibu Part 1
| Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia. Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah. Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa. Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista. Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya. Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian. Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian. |
Ibu Part 2
| Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah Seperti udara… kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas… ibu… ibu Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku Dengan apa membalas…ibu…ibu… |
Ibu Part 3
| Ibu ……. Kau begitu cantik, pesona mu anggun Setia mu tiada tara Nafas mu ada dalam diri ku Detak jantung mu menyatu dalam sanubariku Belaian mu lembut bagaikan sutra Kesetian mu tiada tergantikan Engkau selalu penuhi harapan ku Cahaya hidup mu terang untuk ku Pelita mu menyala bagi ku Kehadiran mu memberikan semangat bagi ku Ku rindu kasih dan belaian mu Ingin ku gapai dalam pelukku Kau hadir dalam setiap angan ku Walupun tak dapat ku genggam Cahaya kasih mu selalu kurindukan Bantu aku dan berikan ketegaran dalam hidup ku selalu By : Bintang |
Puisi Seorang Anak untuk Ibu
| Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan— Untuk berjuang dalam pertempuran. Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi Doakanlah agar aku berhasil. Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang. Merebut kemenangan di mana pun adanya. Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis— Biar kucari jalanku sendiri. Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar Meskipun ada bahaya, ada rasa takut. Aku akan tersenyum dan menghapus air mata— Biar kuutarakan pikiranku. Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku Memahat tempatku, menjahit kainku Ingatlah, saat aku melayari sungaiku— Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku. (Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com) |
Pulanglah Ibu
Tubuhmu kaku, matamu kaku, mulutmu membisu napasmu terhenti sudah Aku tahu ibu telah pergi ke alam sana yang tak pernah ada dalam bayanganku, juga ku dengar bisikan Oh ibu tak lama ibu telah terkubur ditanah merah hanya sendiri dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh biarlah ibu pulanglah dengan tenang Kalau puisi yang ditulis oleh Laila ini sepertinya tentang seorang anak yang ditinggal ibunya ( untuk selama-lamanya). Memang sangat menyentuh, tapi Syukurlah di akhir puisinya, si penulis sudah merelakan kepergian Ibunya. Yah, sebagai seorang anak hal terbaik adalah mendoakan Ibunya, bukan malah meratapi kesaedihan berlarut-larut, karena bagaimana pun doa dari seorang anak yg Soleh adalah yang paling berarti untuk Seorang Ibu di alam sana.... Karya : Laili Nurul H |
Puisi Hari Ibu / Bunda
| Bunda Kau kuat menanggung beban kandungan Sembilan bulan . Bunda Kau sabar membiarkanku berada di sana Hingga proses kelahiran . Bunda Kau saksi betapa sakit persalinan Batas tipis hidup mati yang kau taruhkan . Bunda Saat tangis mungilku terdendangkan Berderai tangis harumu beriring senyum kebahagiaan . Bunda Bayi itu kau selimuti kasih sayang Dengan perasaan tulus tak terbantahkan . Bunda Kau saksi pertama aku berceloteh mungil Saksi pertama langkah-langkah kecil . Bunda Caramu indah dalam membesarkanku Meski harus menempuh liku-liku . Bunda Saat dewasaku Tak ingin ku menjadi saksi beribu pilumu . Bunda Aku ingin kau senantiasa bahagia Meski dalam sahaja Bersama lelaki tercinta Yang biasa kusapa ayahanda . Bunda Aku ada |
Puisi Buat Ibu
| Ibu Aku lahir tanpa apa-apa, Engkaulah yang mengajariku segalanya, Membesarkanku dengan segala upaya, Berharap aku kan jadi orang yang berguna.. Ketika aku menangis dalam takut, Engkaulah yang menenangkanku.. Dan ketika aku jatuh sakit, Engkaulah yang selalu berada di sampingku.. Engkau menegurku ketika aku salah, Engkau mengingatkanku ketika aku lupa, Engkau menghiburku ketika aku sedih, Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka.. Kini aku telah dewasa, Berusaha mengejar dan meraih cita-cita, Berharap kan menjadi orang yang berguna, Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga.. Terima kasih ibu, Engkaulah segalanya bagiku, Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa, Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa... |
Posted by , Published at 10:20 and have
0
komentar


No comments:
Post a Comment
Jangan Cuman di Baca aja, Tinggalin Komentar juga ya...!!!